22 June 2011

Xerographer

Ruangannya tidaklah begitu luas. Tersembunyi diantara tumpukan karton, diapit oleh gudang tempat menyimpan barang-barang. Tak ber-AC. Beragam lagu-lagu yang mengalun dari sebuah stereo tape tahun 90an akan menyambut dan menemaninya. Ajaib, semua lagunya yang mengalun dari radio itu sangat asyik didengar. Ruangan itu disesaki oleh dua mesin fotocopy (walaupun hanya satu yang bisa digunakan), sebuah meja sebagai tempat memotong kertas, dan beberapa kursi seadanya yang sudah mulai susah menjaga keseimbangan kakinya. Aku tak tahu siapa namaya. Tak ada papan nama atau waktu untuk berkenalan. Kita sebut saja dia xerographer. Keren bukan namanya???

Gedung yang luas dan besar ini hanya memiliki satu orang sepertinya. Melayani semuanya. Tak pernah terdengar keluhan. Dan tak banyak bicara. Lewat diam, ia memberikan banyak pelajaran. Menunjukkan kesungguhan. Lincah membolak-balikkan kertas dengan wajah yang sangat serius. Namun diamnya mengalirkan energi. Sekali lagi kukatakan, ini tentang kesungguhan. Ia memberikan contoh bagaimana bekerja dengan sepenuh hati. Dan setiap kali keluar dari sana, bagaimanapun perasaanku saat masuk, aku pasti keluar dengan semangat. Siap lagi menghadapi semuanya. Hm……………..


5 comments:

ivanbatara said...

nice post cal.. btw, udah kenalan lom? :)

ivanbatara said...

nice post cal... btw, udah tau Nama aslinya lom?

alfia said...

Bloooommm....biarlah tetap menjadi misteri bang....bahahaha.....

Syam Matahari said...

highihiii... nice, setiap manusia dilahirkan sebagai guru di alf. yg antarkan kita pada perenungan bahwa setiap manusia itu memang ada dan berarti. apapun profesinya, apapun jabatannya.

kangenka nuliiiiissssss tengah malaaam... huhuhu

Dina Auliana said...

the man who i do noticed, spirit & passion he has :)

i do like the way he work ^^