Adulthood is Responsibility

Minggu ini, setiap malam sebelum tidur, saya memiliki sebuah kebiasaan baru. Teman saya memperkenalkan sebuah serial Barat “Grey’s Anatomy”. Film lama tapi saya baru tertarik. Jadilah saya meluangkan waktu sekitar 2 jam untuk menonton 2 episode setiap malamnya. Serial ini bercerita tentang kegiatan sekelompok dokter muda disebuah rumah sakit. Lengkap dengan segala masalah mulai dari keluarga, cinta dan berbagai masalah kesehatan tentunya. Namun hal yang cukup membuat saya tertarik adalah setiap awal episode selalu ada prolog, tema setiap episode. Seperti malam ini : Adulthood is responsibility. Saya suka kalimat pembuka episode ini. Adulthood is Responsibility. Tapi lupakan itu, kita lanjut ke cerita selanjutnya.

Minggu ini hidup saya terasa agak sedikit BERANTAKAN. Ya, berantakan. Banyak hal yang telah direncanakan tapi tak dapat dilaksanakan. Sebaliknya, hal yang tak direncanakan tapi terjadi.

*Selama seminggu ini kamar saya betul-betul berantakan. Barang-barang tergeletak dilantai, bukan lagi ditempatnya. Tapi saya suka, saya dapat menemukan barang yang saya butuhkan dengan cepat.

*Pulang dimalam hari membuat saya beberapa kali harus mandi malam hari. Tidak sehat. Tapi saya senang, segar setelahnya.

*Minggu ini saya juga membongkar habis blog saya. Mulai dari template hingga alamat blog. Ya, saya butuh sesuatu yang baru. Teman saya sempat protes dengan tampilan baru blog saya. Katanya kurang bagus. Baiklah akan saya perbaiki.

Dan Sabtu ini kita lihat bagaimana berantakannya hidup saya.

*Sabtu pagi saya sudah membuat janji untuk mengikuti kelas bahasa inggris yang telah 3 minggu saya tunda. Walaupun datang, saya telat 1 jam. Tapi saya senang, bisa membantu ibu menyelesaikan tugasnya.

*Rencana nonton jazz malam hari terpaksa batal setelah melihat posisi panggungnya. Dan malam ini, inilah saya. Di dalam kamar. Sibuk menulis sambil mendengarkan lagu Bete, Manis Manja Group…Batal Nge-jazz, Nyok kita nge-Dangdut.

Minggu ini hati saya juga berantakan. Saya sampai tertatih-tatih mengumpulkan seprihan hati saya yang hancur berantakan. Sungguh.

Saya butuh sesuatu yang baru?????....Mungkin…atau ini semua hanya sekedar berlari. Lari dari tuntutan kedewasaan. Lari dari tanggung jawab.

Responsibility, It’s really does suck. It can’t be avoided. Either someone makes us face it or we suffer the consequences.