
13.55
Siang ini matahari benar – benar menunjukkan keperkasaannya. Keringat terus saja berjatuhan, mengalir bak sungai membasahi baju dan kerudungku. Tapi itu semua tidak membuat keinginanku luruh. Mencari jawaban. Itulah misi yang sedang kujalani ini. Itulah yang memaksaku berada di sini. Di dalam pete – pete menuju Maros. Angin yang menerobos masuk melalui jendela dan pintu memberikan kesejukan. Sayangnya kesejukan itu hanya sampai kulitku, tertahan tak mau menembus ke relung hati. Lagu GIGI yang cukup nyaring ”...bingung...bingung...ku memikirkan. Perdamaian, perdamaian...” memaksa bibirku tersenyum untuk beberapa saat.
Beberapa hari belakangan ini aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Takutku mendefinisikannya bukan karena takut salah, tapi aku takut sesuatu itu benar adanya.
19.15
Entah mengapa di dalam pete – pete begini pikiranku tetap saja menari - nari. Terpaan angin malam membuatku merasakan sedikit kebebasan. Sayangnya masih ada rasa kekosongan, kehampaan dan ketakutan yang teramat banyak dalam diriku. Berkeluh kepada seorang kawan ternyata tak cukup membuatku lega. Aku benar – benar pusing dan ini benar – benar menyiksa. Membuat setiap tarikan nafasku terasa berat. Semoga esok aku bisa menyelesaikan misi ini dengan baik.
Siang ini matahari benar – benar menunjukkan keperkasaannya. Keringat terus saja berjatuhan, mengalir bak sungai membasahi baju dan kerudungku. Tapi itu semua tidak membuat keinginanku luruh. Mencari jawaban. Itulah misi yang sedang kujalani ini. Itulah yang memaksaku berada di sini. Di dalam pete – pete menuju Maros. Angin yang menerobos masuk melalui jendela dan pintu memberikan kesejukan. Sayangnya kesejukan itu hanya sampai kulitku, tertahan tak mau menembus ke relung hati. Lagu GIGI yang cukup nyaring ”...bingung...bingung...ku memikirkan. Perdamaian, perdamaian...” memaksa bibirku tersenyum untuk beberapa saat.
Beberapa hari belakangan ini aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Takutku mendefinisikannya bukan karena takut salah, tapi aku takut sesuatu itu benar adanya.
19.15
Entah mengapa di dalam pete – pete begini pikiranku tetap saja menari - nari. Terpaan angin malam membuatku merasakan sedikit kebebasan. Sayangnya masih ada rasa kekosongan, kehampaan dan ketakutan yang teramat banyak dalam diriku. Berkeluh kepada seorang kawan ternyata tak cukup membuatku lega. Aku benar – benar pusing dan ini benar – benar menyiksa. Membuat setiap tarikan nafasku terasa berat. Semoga esok aku bisa menyelesaikan misi ini dengan baik.
No comments:
Post a Comment