07 April 2007

Cinta Saja (2)


06.00
Pagi – pagi sekali aku sudah harus berangkat. Lelah sedikit.

10.09
Berada diantara orang – orang ini membuat hatiku sejuk. Atau mungkin kesejukan ini hanya karena AC yang menyala di ruangan. Hari ini aku harus bisa menemukannya. Dulu aku pernah memilikinya. Namun bodohnya aku tidak bisa menjaganya dengan baik. Adan akhirnya inilah aku. Aku yang harus terus mencari. Tetap awas. Mata, telinga, mulut, tangan dan kaki kufungsikan sebaik – baiknya. Agar tak ada satupun yang terlewatkan. Kalau – kalau jawaban yang aku cari itu lewat begitu saja. Lama...lama sekali ku terdiam. Mata, telinga, mulut, tangan dan kakiku sudah mulai merasa capek. Kelelahan mungkin. Asaku mulai meluruh sedikit demi sedikit. Tiba – tiba saja dilayar muncul sebuah tulisan yang membuatku tertegun :
” Aku telah persiapkan surga untukmu. Namun sebelumnya telah Ku usir syaitan dari dalam surga itu. Rumah-Ku di dunia adalah dihatimu. Maka sudahkah kau bersihkan hatimu dari selain-Ku”(Hadist Qudtsi)
Tiba – tiba kutersungkur dalam sujudku. Sebuah pukulan telak langsung mendarat tepat di dadaku. Rasa sakit yang langsung terasa sampai ke ubun-ubun kepala. Air mataku tak tertahan lagi. Bukan hanya setetes demi setetes. Tapi benar – benar tumpah ruah tanpa bisa kubendung lagi.
Di sela – sela isakan tangis ku hanya bisa merintih. Untuk semua kesombongan, keangkuhan yang ku miliki. Benarkah cintaku pada-Nya sudah mulai tergantikan? Mugkinkah kekosongan dan kehampaan itu karena cinta-Nya tlah pergi meninggalkanku? Atau justru aku yang mulai meninggalkan-Nya? Tidakkah ada lagi rindu untuk cinta-Nya? Sudah cukup jauh aku melangkah mencari jawaban atas semua pertanyaan. Bahkan sampai ke Maros, di mesjid Agung Al Markaz Al Islami, yang katanya rumah Tuhan ini. Namun ternyata jawabannya ada disini. Ya disini. Di HATIKU.

19.25
Dalam perjalanan pulang ini aku hanya bisa terdiam. Masih banyak yang harus kubenahi sebelum semuanya akhirnya hanya bisa ku sesali. Setidaknya aku sudah merasa sedikit lega. Dengan sisa – sisa kekuatan yang ada dan semangat baru aku harus bangkit lagi. Menata kembali hati yang sempat retak disana sini. Hujan mulai turun, jatuh bersama air mataku yang kembali menetes dipipiku.

No comments: