21 December 2007

IduL AdhA

Tak terlalu banyak yang bisa aku ceritakan tentang Idul Adha kali ini. Namun cukup banyak yang bisa aku rasakan. Sedih mungkin. Tapi tak terlalu tragis lah. Yang pasti hari ini tak ada air mata lagi. Hanya senyum. Senyum dan senyum. Seharian hujan buat aku hampir tidur seharian pula. Untung rasa lapar masih bisa terasa. Mendorong bangun untuk segera membuka kulkas. Hanya ada sayur bayam, sebuah jagung, beberapa ekor ikan asin, dan nugget. Jadilah hari ini menunya sayur bening, ikan asin + nugget goreng, dan cobe’2 terasi. Hm. Nikmat. Ujan2 pas lagi lapar2nya. Sip deh. Sejenak melupa.

Buat mengusir kesepian memang paling pas kalo baca. Kali ini biar suasana Idul Adhanya lebih terasa buku yang dipilih ESQnya Ari Ginanjar Agustian. Supaya lebih pas lagi, BAB yang dipilih Social Strength-Ketangguhan Sosial yang menjelaskan tentang Total Action dalam pelaksanaan ibadah haji. Pas betul kan. Lumayan buat tambah ilmu. Karena bukunya lumayan enak dibaca dan dipahami jadi hari Idul Adha ini cukup berkesan juga deh. Secara ringkas kira-kira begini ni’ maksud dari BAB yang aku baca :

Secara prinsip, haji merupakan langkah yang berpusat kepada Allah Yang Maha Esa, dimana tujuan tak lagi berprinsip kepada yang lain. Dan prinsip ini menghasilkan ketangguhan jiwa yang luar biasa. Secara sosial haji merupakan simbol dari kolaborasi tertinggi yaitu pertemuan dalam skala tertinggi dimana seluruh umat islam sedunia melaksanakan core values (nilai dasar) yang sama dengan tujuan dasar (core purposes). Kalo dilihat dari aktifitas selama ibadah haji kita dapat bagi dalam beberapa aktifitas pokok. Yaitu :

  • Langkah Zero Mind Procces_IHRAM

Ihram melambangkan kemerdekaan dan pembebasan dari belenggu-belenggu seperti prasangka negatif, prinsip hidup selain Allah, pengalaman masa lalu dan belenggu lainnya yang kesemuanya adalah topeng penutup hati. Labbaik Allaahumma Labbaik!

  • Kenali Diri, Evaluasi, dan Visualisasi_WUQUF

Wuquf yang artinya berhenti. Berhenti secara fisik namun bergerak secara pikiran. Yaitu pikiran melakukan inner journey atau ketitik koordinat normal (fitrah). Dalam hal ini, evaluasi merupakan perjalanan pikiran yang bergerak mundur ke belakang, melakukan perbandingan antara idealisme fitrah dan pola pikir dan perilaku masa lalu. Sedangkan visualisasi dilakukan setelah evaluasi berlandaskan pada hati yang telah dibersihkan.

  • Hadapi Tantangan_LONTAR JUMRAH

Musuh yang terberat sebenarnya terletak dalam diri kita sendiri. Manusia, dari sisi mentalitas terdiri atas beberapa unsur musuh. Musuh pertama : nafsu lahiriah yang sebenarnya hanya berfungsi untuk mempertahankan hidup saja, namun bila kita sudah terbelunggu maka kita perlu waspada. Musuh kedua : nafsu lain yang lebih sulit terdeteksi karena kadang kita merasa ini bukanlah sesuatu yang salah. Wajar adanya. Misalnya keinginan berkuasa dengan menafikan adil, bijaksana dan suci. Musuh ketiga : dorongan untuk mengabdi kepada Tuhan selain Allah. Berhalanya kali ini bisa dalam bentuk harta, jabatan, kehormatan, ilmu, profesi, uang, dan cinta. Melontar jumrah di Mina hanyalah simbol dari perlawanan aktif terhadap musuh-musuh kita.

  • Pengasahan Komitmen dan Integritas_THAWAF

Thawaf adalah langkah fisik untuk mengelilingi Ka’bah. Ka’bah sebagai suatu alat untuk mentransformasikan prinsip yang abstrak dari kisah Ibrahim dan Ismail menjadi suatu langkah nyata. Melambangkan kegiatan manusia yang tiada henti dan berpusat pada satu prinsip yaitu ALLAH SWT dan pada satu orbit. Laa Ilaaha Illallaah!

  • Pengasahan AQ (Adversity Quotient)_SA’I

Melambangkan suatu persistensi (ketetapan hati), upaya yang tak kenal lelah dan tak kenal henti. Teladan dari Ssikap Siti Hajar yang kemudian diabadikan Allah SWT untuk mengajarkan manusia suatu sikap ’Istiqamah’. AQ adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan sanggup bertahan hidup.

Jadi punya pandangan baru kalo ibadah haji itu ternyata punya prinsip dasar. Jadi bukan sekedar ritual to’. Bilaku hubungkan dengan kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dalam setiap aktifitas dalam ibadah haji ini bukanlah hal yang baru. Sebagai manusia, makhluk, hamba, anak dan seorang penuntut ilmu, ihram ku adalah ketika aku berusaha melawan semua prasangka negatif yang selalu muncul terhadap orang-orang disekitarku. Wuquf ku adalah ketika aku selalu mencoba merenugi kesalahan yang terjadi hari ini dan membuat rencana-rencana masa depanku setiap malam sebelum tidur. Lontar jumrah ku adalah berusaha mengatur semua bentuk emosi yang berlebihan. Tawaf ku adalah semua hariku yang ku berikan hanya untuk Allah, semua ibadahku yang ku persembahkan untuk-Nya. Dan Sa’i ku adalah setap langkah ku menuju ke kampus. Ketetapan hatiku yang terus berusaha kujaga untuk mencapai cita-cita ku.

2 comments:

Anonymous said...

iyee..bu aji...

Syam Matahari said...

Samlekum al…. Met Ultah, nd ada kadoku bah. Tapi saya punya beberapa bait kata untuk kau… (iniji hartaku ces, blum ada penghasilan bela). Semoga ko suka…. Btw, I wanna shout again ...Happy bday Sist…

###

CURAHAN HATI SEORANG PEMULUNG

Minggu, 10 Februari 2008
Pukul 20:00
Tak jua monitorku dijejaki kata, kecuali keluhan ini…
Seandainya aku penyair, maka bersyairlah aku

Tapi, aku hanyalah pemulung yang gemar mengais kenangan
Kemudian ku kumpulkan dan kujadikan mozaik
Dalam deretan kata
Untuk dikenang

Dan maukah kau mengenangnya bersamaku?
Ditengah derasnya hujan yang menghujam
Tak apalah sesekali angin menampar
Untuk mengais perbincangan hangat di suatu sudut BTP di bawah langit oranye nan romantis
Kala itu hujan tak turun
Tapi hati ini gerimis
Hati ini tertampar
Jadilah hati ini terdampar di teras hatimu, kutemukan jendela kecil disana

Dan kini jendela itu kau bata,
Semenjak hari mendung itu
Tak kutemukan lagi tempat bahkan untuk kusekedar mengintip
Ada apa didalam?
Argh… Hujan semakin deras hari ini

Dan tahukah engkau, jika sekarang adalah dahulu sebelum kemarin?

Oh… Tuhanku
Seandainya hari ini adalah kemarin…