(di pt2, sepulang kantor)
Sendiri (lagi). Duduk tepat disamping pintu pete2. Tempat favoritku. Karena dapat meliat pemandangan sekaligus merasakan hembusan angin. Walaupun tak segar namun bisa sedikit menyejukkan udara panas malam ini. Dan pikirku pun beranjak dari es krim yang sedari tadi kunikmati.
Berbulan-bulan menjalani hidup seperti ini. Tak bisa merasa tenang. Belum juga bisa merampungkan studi, berarti masih ada satu janji yang belum terbayar. Masih ada satu tahap lagi yang belum terlewati. Jatuh, bangun, sesekali berlari dan kemudian jatuh lagi. Semangat, patah, semangat lagi, maju, kadang terhenti sejenak.
Dan hari ini akhirnya aku benar-benar pasrah.
Tak perlu lagi ada target yang akhirnya selalu tak tercapai. Hanya berusaha melakukan yang terbaik sebisaku. Bersabar, ikhlas. Salut untuk orang yang menemukan kata itu. Karena hanya dengan kata-kata itu dan helaan nafas panjang aku dapat menikmati hidupku. Merasa baik-baik saja. Ditambah dengan orang-orang disekitar yang teramat sangat menyayangiku. Senantiasa mengingatkan, memberi semangat, nasehat-nasehat. Sesekali ungkapan kekecewaan dan amarah yang tumpah kepadaku. Semuanya menjadi pelecut sekaligus doa untukku. Tugas akhir yang sebenarnya telah rampung berbulan-bulan yang lalu. Namun harus berbulan-bulan pula di meja pembimbing yang katanya super sibuk. Tak punya waktu. Dan harus kukejar-kejar.
Oh, Tuhan….kurasa ini teramat berat… Jikalau ternyata segala ujian ini adalah penebusan atas dosa2ku selama menjalani kuliah kemari, maka dosa apakah sebenarnya yang telah aku lakukan. Namun jika ini ternyata ujian pendahuluan sebelum ujian meja nanti, ringankanlah langkahku….tak lain, ku hanya ingin membahagiakan orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku dengan sepenuh hati.
Tuhan, tolong…….
Berbulan-bulan menjalani hidup seperti ini. Tak bisa merasa tenang. Belum juga bisa merampungkan studi, berarti masih ada satu janji yang belum terbayar. Masih ada satu tahap lagi yang belum terlewati. Jatuh, bangun, sesekali berlari dan kemudian jatuh lagi. Semangat, patah, semangat lagi, maju, kadang terhenti sejenak.
Dan hari ini akhirnya aku benar-benar pasrah.
Tak perlu lagi ada target yang akhirnya selalu tak tercapai. Hanya berusaha melakukan yang terbaik sebisaku. Bersabar, ikhlas. Salut untuk orang yang menemukan kata itu. Karena hanya dengan kata-kata itu dan helaan nafas panjang aku dapat menikmati hidupku. Merasa baik-baik saja. Ditambah dengan orang-orang disekitar yang teramat sangat menyayangiku. Senantiasa mengingatkan, memberi semangat, nasehat-nasehat. Sesekali ungkapan kekecewaan dan amarah yang tumpah kepadaku. Semuanya menjadi pelecut sekaligus doa untukku. Tugas akhir yang sebenarnya telah rampung berbulan-bulan yang lalu. Namun harus berbulan-bulan pula di meja pembimbing yang katanya super sibuk. Tak punya waktu. Dan harus kukejar-kejar.
Oh, Tuhan….kurasa ini teramat berat… Jikalau ternyata segala ujian ini adalah penebusan atas dosa2ku selama menjalani kuliah kemari, maka dosa apakah sebenarnya yang telah aku lakukan. Namun jika ini ternyata ujian pendahuluan sebelum ujian meja nanti, ringankanlah langkahku….tak lain, ku hanya ingin membahagiakan orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku dengan sepenuh hati.
Tuhan, tolong…….
No comments:
Post a Comment