.jpg)
Hanya saja kupikir aku perlu untuk sedikit bercerita kepadamu…..
Kau tau O, Makassar semakin ramai saja. Mungkin memang akan selalu dan harus seperti itu. Masih panas. Walaupun memasuki bulan November ini hujan sudah mulai turun (satu hal yang bisa menghiburku adalah karena akupun bisa mencium lagi bau tanah yang basah, bau yang mungkin tersamarkan oleh bau asap kendaraan bermotor yang terus berlalu lalang dijalan). Di BTP, tempatmu juga bermukim dulu, air semakin susah saja O. Kaupun pasti masih mengingat bagaimana perjuangan yang harus kita lalui. Kebutuhan yang paling dasar ini bahkan harus diperoleh dengan harga yang cukup mahal O. Mungkin pemerintah khilaf, lupa pada janji yang bahkan ditulis rapi dalam undang-undang (nya). PLN pun sama juga O, masih melakukan pekerjaan rutinnya.
Oh ya, jembatan layang atau fly over atau apapun namanya itu yang dibangun dekat Graha Pena sejak beberapa tahun lalu itu sampai saat ini belum juga bisa digunakan O. Bahkan setiap pagi jalan disekitarnya mengalami kemacetan sehingga akupun harus mengatur waktuku dengan baik agar tak terlambat sampai ke kantor. Entah apa yang membuat pembangunannya menjadi molor seperti itu. Malas rasanya memperbincangkan masalah yang takkan pernah berujung. Kau tau O, di Makassar saat ini, setiap pagi aku sering menyaksikan pemandangan yang cukup aneh. Akan ada segerombolan orang yang berniat melakukan hal yang baik, hanya saja caranya yang mungkin agak tak baik. Segerombolan orang yang berolah raga, bersepeda O. Bersepeda beramai-ramai di jalan raya. Hanya saja, hal yang kukatakan aneh itu adalah rombongan ini selalu diikuti oleh konvoi mobil yang cukup panjang dan dikawal oleh motor polisi atau tentara yang meraung meminta jalan dan menyuruh yang lain menyingkir. Entah apa maksudnya, hanya saja buat orang awam sepertiku hal ini sangatlah mengganggu. Karena akhirnya mereka menyita waktu dan memacetkan jalan.
Kau tau O, aku kemudian bertemu dengan orang-orang yang baru. Husein Gailea, Prisky Darusman, Nikma Zen dan Mr. Lee. Orang2 yang kemudian bersamanya aku menghabiskan separuh dari hidupku dalam sehari. Lima hari dalam seminggu (meskipun kadang bisa tujuh hari bila terpaksa). Orang2 yg memberiku banyak pelajaran hidup. Pelajaran yang harus kupelajari sendiri, karena ia terberi dalam bentuk gulungan benang yang kusut. It’s a real world.
Oh ya kau tau O, jalan ke rumahku pun sudah tertutupi pavin blok. Semakin baik saja. Kau tak perlu lagi khawatir menginjak becek atau khawatir sol sepatu baru menjadi cepat rusak. Aku pun dapat bersepeda dengan lebih baik lagi O, setiap hari Minggu tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya tentunya. Tapi sampai saat ini rumah lama yang akan menjadi baru belum juga selesai O. Aku belum bisa menikmati kamar kebanggaanku itu O. Aku masih harus tidur didepan televisi, bersama kipas angin yang mulai bermalasan-malasan memutar baling-balingnya. Bersama nyamuk-nyamuk yg mungkin sudah bosan mendekatiku. Dan tumpukan kardus barang2 kesayanganku.
Kau tau O, akupun sudah mulai agak lupa letak buku novel, sastra ataupun akuntansi pada toko buku gramedia. Akupun kembali membenci lagu-lagu cinta O (buatku lagu jatuh cinta itu terlau lebay, dan lagu putus cinta teralu cengeng). Aku lupa bagaimana rasanya menghabiskan malam bersama bintang2. Aku mulai jarang bertemu dengan kawan2 yang lain. Dengan Cham, Yani, Harfiah, Ari, Fuad K, Rima dan yang lainnya. Tidak ke pantai lagi O, apalagi nonton. Akhirnya aku terjebak O. Terjebak pada rutinitas yang membuatku beku. Terjebak atau dijebak??? Bingung….
Kau tau O, kadang aku merasa sangat bosan, jenuh dengan hidupku. Hidupku yang ku pikIr terlalu biasa-biasa saja. Mungkin tak harus menjadi luar biasa. Tapi aku mulai sedikit takut O. Apalagi setelah ini? Mungkin… mungkin aku akan bertemu dengan takdirku, menikah, melahirkan anak2ku, dan kemudian O. Apalagi setelah itu? Mati?... Argh…sudahlah O… Untuk itulah aku mencoba membangun mimpi2 ku O. Mimpi-mimpi yang juga telah ku ceritakan kepadamu sebelumnya. Toch paling tidak, disaat jenuh, aku akan selalu bisa semangat lagi setiap kali mengingat mimpi-mimpi itu O. Mimpi2 yg jg berusaha kutularkan pada orang2 disekitarku. Mimpi-mimpi yang terkadang hanya menjadi lelucon bagi kami. Lelucon yang akhirnya selalu kami tutup dengan kata Amin.
Hanya saja ada satu hal yang harus kau tau O. Satu hal yang ternyata tak berubah sejak dulu. Bahkan sebelum kita bertemu. Aku masih selalu berharap O, berharap bisa melihat senja lagi. Senja yang jingga, bersama lelaki senjaku……
(Kau tau O, masih banyak hal yang sebenarnya yang ingin kuceritakan kepadamu, hanya saja kupikir, kau harus pulang terlebih dulu, bertemu denganku .Termasuk rencana kita di tahun 2010 dan 2011…sebelum 2012…hahaha)
ku tulis di Makassar, 17 November 2009, saat mati lampu, ketika mencoba melakukan hal2 yang sulit dilakukan saat lampu menyala.saat semua orang tumpah ruah di bioskop untuk menonton film 2012
4 comments:
alf...selalu terharu setiap baca tulisanmu ini...hiks...lup u pul :)
hehehe...lup u pul jg O....
I like it,,mmm lucu n menyenangkan..hmm pokokx BEST,,GBU..miss Alf..
aku paling suka tulisan ini... mengalir. aku tdk gombal ya
Post a Comment