02 February 2014

Nice Weekend

Sejak memasuki 2014 ini saya punya satu resolusi baru. Mulai berhenti membuat plan-plan atas mimpi2 dan cita2 saya. Saya tetap punya harapan, hanya saja saya sudah tidak ingin lagi membuatnya dalam rencana-rencana yang detail.
Seperti hari ini. Sepulang kantor, tanpa rencana sebelumnya, saya baru memasukkan baju2 dan keperluan lainnya untuk menghabiskan long weekend selama 3 hari ini di bajo. Desa kecil sejauh 7 km dari kota Belopa. Salah satu kabupaten yang baru di Sulawesi Selatan. Dari sinilah ibu saya berasal.

Terhitung sejak kepergian nenek setahun yang lalu, ini adalah kunjungan pertama saya. Sepulang kantor, nebeng mobil teman yang akan melaju ke makassar, tengah malam saya diturunkan di pingir jalan provinsi tepat di lampu merah kota Belopa. Disana sudah menunggu om saya yang akan mengantar ke rumah nenek. Sampai dirumah nenek saya memilih untuk tidur dikamar beliau. Tempat dimana nenek menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tak ada yang berubah dengan kamar ini. Masih dengan seprai yang sama, yang selalu digunakan nenek. Masih ada mukena, alquran dan sajadah yang selalu beliau kenakan. Masih dengan kasur kapuknya. Saya menyukai suasana kamar ini. Saya menyukai semua kenangan tentang nenek. Menyukai cerita perjuangan hidupnya.


Dan karena ini sebenarnya liburan yang tidak direncanakan, saya pun tidak berharap melakukan banyak aktifitas kali ini. Satu tujuan penting saya adalah berziarah ke makam kakek dan nenek. Berdoa dan menuntaskan rindu saya pada beliau.
Pagi-pagi sekali setelah sholat subuh saya mencoba menghubungi om yang lain. Ternyata beliau memang berencana bersama keluarganya untuk pergi ke salah satu pelabuhan laut disana. Melihat perahu penangkap ikan yang biasa disebut pa'bagang. Perahu besar yang gagah.


Makan siang dengan makanan khas palopo "kapurung". Tentang masakan yang satu ini tante saya juaranya. Kalau sudah mencoba kapurung buatannya saya jamin tidak ingin lagi makan kapurung ditempat yang lain. Sore harinya mengunjungi bendungan kampoeng baroe. Sepanjang jalan menuju bendungan ini, penduduk kampung nampak sangat sibuk berbenah. Dua minggu lagi konon kabarnya presiden SBY akan datang untuk meresmikan bendungan ini. Sebagai salah satu project di Sulawesi Selatan. Entah apa korelasi peresmian bendungan ini dengan mengatasi masalah banjir di Jakarta. Saya sendiri bingung. Hehehe.

Keesokan hari, pagi-pagi kami sudah sibuk. Kebetulan hari ini hari Sabtu, hari pasar. Artinya pasar akan sangat ramai sekali. Berbagai jualan akan digelar seharian ini. Di kampung ini hanya hari-hari tertentu pasar ramai. Hari ini juga tante saya ingin mengadakan acara keluarga kecil-kecilan. Menyiapkan berbagai macam hidangan untuk dimakan oleh orang yang sedang hamil. Ritual ini biasa disebut mandre pangideng. Seingat saya nenek tak pernah mengajarkan ini. Mendengar penjelasan om dan tante saya jadi paham kalau ini sebenarnya hanya lebih ke doa bersama. Agar ibu dan anak senantiasa diberi keselamatan. Yeahh.. buat saya berbagai macam makanan yang tersedia ini sudah cukup membuat saya senang.

Keesokan harinya, ahad, hari saat untuk kembali ke rumah. Tentunya setelah menuntaskan tujuan utama saya kesini, berziarah dan berdoa ke makam kakek dan nenek. Sampai bertemu lagi di pertemuan selanjutnya. Bersama Ibu dan Bapak yang sudah tiba sore kemarin dari Makassar, saya akan melanjutkan perjalanan pulang kembali ke sorowako. Tak lupa menyinggahi pasar sentral Palopo dan hypermart yang baru dibuka disana. Biasalah, orang kampung yang kebetulan lewat di kota.




Simple and nice weekend...
Perjalanan ini kembali mengajarkan saya untuk tahu diri bahwa saya tak hidup sendiri...

No comments: