"Perjalanan, dilakukan untuk
mendapatkan pemahaman hidup yang lebih baik"
Dan dalam setiap perjalanan,
saya selalu mengingat pesan ini.
Anggap saja ini adalah hadiah
kecil untuk saya. Mencapai angka 29, walaupun mungkin agak terlambat. Hadiah
dari saya, untuk saya. Sebuah perjalanan sederhana. Dan kesanalah saya tertuju.
Balikpapan.
Sebenarnya tidak banyak informasi
awal yang saya ketahui tentang Balikpapan. Hanya ada dua. Fakta bahwa
Balikpapan bukan ibukota Kalimatan Timur. Dan fakta bahwa disana ada Odhani.
Sahabat saya sejak jaman kuliah (*ngaku2).
Sudah lama saya rencanakan,
akhirnya bisa sampai juga. Tujuan saya pun sebenarnya tidak muluk. Sungguh. Saya
hanya ingin rehat sejenak. Berhenti dari rutinitas kantor, rumah dan hal-hal rutin
lainnya. Bisa melihat-lihat tempat baru, bertemu orang-orang baru.
Beruntung saya datang setelah
peresmian bandara baru. Itung-itung menikmati hasil pembangunan dan saya cukup
terkagum2 melihat Bandara International Sepinggan yang baru.
Kedatangan pertama saya disambut
dengan gambar-gambar raksasa khas Kalimantan. Saya terpukau, ala2 anak kampung
yang baru ke kota, jepret sana-jepret sini.
Sebagai kuliner pembuka Odhan
membawa saya menikmati Soto Banjar Kuin Abduh yang katanya favorit. Pas betul, hidangan
ini memang paling cuocok sebagai pengisi perut setelah hampir 2 jam terkatung-katung
di bandara karena pesawat delay. Dan malam ini saya sudah cukup puas dengan
dengan melihat-lihat suasana malam dikota Balikpapan.
Ternyata Odhan sudah siap dengan
berbagai rencananya. Kemana tempat yang akan dikunjungi, kapan waktunya. Tak
ada masalah sedikitpun buat saya. Saya memang tak punya tujuan apa-apa disini. Hanya
ingin rehat sejenak dari semua aktifitas. Tidur seharian dirumahpun tak jadi
masalah.
Balikpapan bukanlah ibukota. Pun
tak seramai Makassar. Tapi disini tata kota masih cukup teratur. Dan hal yang paling menyenangkan adalah
disini ada banyak pantai yang bisa dikunjungi. Ahhh... betapa tergila-gilanya
saya dengan pantai.
Dua hari selanjutnya kami habiskan
dengan mengunjungi Pasar Sayur, Cafe & Resto Kilang Minyak, lari pagi di Lapangan
Merdeka Balikpapan, dan Oceans Resto.
Disini saya juga bertemu dengan
Nana Pranasari, salah satu teman seperjuangan Coops kemarin. Seharian bersama
Nana saya menemukan banyak fakta. Banyak hal yang tidak saya ketahui
sebelumnya. Ah, Nana....
If only I can turn back the time, I can.... *opssss
#Case
close yaaaaa Naaaa#….
Dan hari
terakhir ditutup dengan menikmati masakan kepiting di Rumah Makan Kenari.
Ah,
Odhan, Balikpapan ini kota saya. Sungguh saya
jatuh.
No comments:
Post a Comment