Ratusan merah dimana-mana. Tumpah riuh. Ramai. Teriakan dan lagu yang lantang membelah langit siang itu. Lautan merah yang terus bergerak walaupun pelan. Dan saat ini aku memilih untuk berada di sini. Dilautan merah ini. Menjadi setetes air merah yang akhirnya membentuk lautan merah bersama tetesan merah yang lain.
Maaf ibu. Hari aku harus berada disini. Pada tempat yang berkali-kali kau peringatkan agar aku tak perlu berada di sana.
Mungkin akan kelihatan sia-sia. Berteriak-teriak ditelinga orang-orang yang sudah tuli. Meraung menangis dihadapan orang-orang yang mata hatinya telah buta. Tapi harus ada sesuatu yang dilakukan. Ada yang harus diperjuangkan. Dan aku tahu pasti mengapa dan untuk apa aku harus berada disini. Di depan gedung yang sangat megah tempat orang-orang berhati kecil itu bersembunyi dengan telinga dan mata yang mulai memerah.
Maaf ibu. Hari aku harus berada disini. Pada tempat yang berkali-kali kau peringatkan agar aku tak perlu berada di sana.
Mungkin akan kelihatan sia-sia. Berteriak-teriak ditelinga orang-orang yang sudah tuli. Meraung menangis dihadapan orang-orang yang mata hatinya telah buta. Tapi harus ada sesuatu yang dilakukan. Ada yang harus diperjuangkan. Dan aku tahu pasti mengapa dan untuk apa aku harus berada disini. Di depan gedung yang sangat megah tempat orang-orang berhati kecil itu bersembunyi dengan telinga dan mata yang mulai memerah.
1 comment:
disudut lain dibumi ini.. dinegeri 1001 malam, dinegeri para nabi, dan negeri2 muslim yg lain...ribuan liter darah yg merah tertumpah.tumpah darah.ratusan ribu nyawa melayang karenanya..seolah2 darah mereka yg merah tiada berharga,tiada bedanya dengan binatang. Atas nama demokrasi,HAM,nasionalisme, dsb penjajah mereka terus saja mengucurkan darah mereka..kini..merah..merah sejadinya2 mewarnai pijakan mereka...merah..merah..merah..terus mewarnai bumi..
duhai,kapan kiranya Khalifah Umar bin khattab,Shalahuddin al-ayyubi, muhammad al-fatih dan Khalifah Mu'tashim billah mengerahkan pasukannya melindungi darah umat yg mulia ini..
Post a Comment