Hari itu. Ketika kami semua berangkat dengan niat yang tulus. Memberi untuk bahagia.
Pukul 06.30 kami semua sudah berkumpul. Mengabaikan dingin yang menusuk. Ngantuk yang membatu. Tanpa sarapan ataupun kopi candu. Menunggu. Menghabiskan waktu untuk menunggu. Kelakar lirih dan kegiatan take pictures masih dapat menutupi bosan yang terus mengusik. 10 menit. 20 menit. Hingga 1 jam. Akhirnya semuanya bisa dilalui dengan indah. Begini kalau menjadi orang kecil. Harus nurut. Harus mau. Tak apalah.
Tanpa ada nama. Tanpa tanda pengenal. Kami semua berangkat. Bernyanyi. Bergurau. Saling menghibur dan membesarkan hati. Bersama gunung, sungai, pohon dan burung-burung yang menemani. Disambut oleh tawa tulus dari anak2 desa bersama orang tuanya yang telah menunggu.
Penyuluhan kesehatan, pemeriksaan golongan darah, sunatan massal dan penyuluhan pembuatan pupuk. Sedikit yang bisa kami berikan semoga bisa memberi banyak arti. Langit bahkan memberi berkah dengan butir-butir air yang diberikannya selama 2 hari itu. Tak ada yang tak bisa disyukuri.
Kerumunan ini akhirnya harus berlalu.
Dengan senyum yang tersungging. Dengan tatapan yang saling menguatkan. Dengan irama diam yang mendamaikan. Rinduku.



No comments:
Post a Comment