24 November 2013

[600KMs] When will I see you again?

Ini adalah salah satu bagian yang sangat menyenangkan disetiap perjalanan pulang saya. Berbeda dengan hari-hari yang lain, setiap hari Minggu ada bus yang memang khusus berangkat jam 15.30 sore dari Makassar agar tiba lebih subuh lagi di Soroako karena banyak penumpang seperti saya yang harus tetap ke kantor dipagi hari.
Dan ini adalah bagian yang menyenangkan karena saya bisa duduk manis didepan jendela yang lebar. Perjalanan sore membuat saya bisa melihat banyak sekali aktifitas sore yang dilakukan oleh orang-orang di daerah yang saya lewati. Disebelah saya duduk manis seorang gadis yang telah pulas sejak bus baru meninggalkan Makassar. Berbeda dengan perjalanan seminggu yang lalu, kali ini saya pulang ditemani adik saya, Asriya.



Saya memilih teriakan-teriakan Bang Iwan Fals dalam lagu "Selancar" menemani saya sore ini. Cuaca yang cerah disepanjang sore ini membuat saya yakin bahwa saya bisa menikmati sempurnanya senja terbenam. Melewati hamparan sawah, kampung-kampung di pinggir kota, jembatan, laut dan rumah-rumah kayu.
Arghh... Semua ini menarik lagi ingatanku pada saat itu. Saat kita bercerita tentang mimpi-mimpi kita kelak. Mimpi kita untuk menua bersama di rumah kayu pinggiran kota. Membesarkan lima orang anak kita. Dengan kedai yang menjual kue-kue tradisional di halaman depan yang luas. Saya tak pernah menyesal telah membuat kenangan itu bersamamu. Saya masih menyimpannya sebagai satu bagian dari hidup yang telah saya lalui. Dan sunguh kali ini saya mengenangnya dengan senyuman saya yang sangat lebar. 
Menyerahkan sepenuhnya kepada waktu. Biarlah waktu yang kelak akan menyelesaikan semuanya. Membuat semua kenangan itu kembali menjadi kenangan diwaktu yang akan datang. 
Dan saya masih terus menunggu. Menunggu kuasaNya atas kita.


.....Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya. Soal lama pergi, soal baru datang. Bagai ombak bergulung sepanjang waktu, kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam.....
.....Tak bisakah kita menerima sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi. Tak bisakah kita bergembira karenanya. Agar hidup yang singkat ini jadi berarti.....
[Selancar_Iwan Fals]

No comments: